Muhammadiyah Memberikan Apresiasi kepada Polri atas Penangkapan Pegawai Komdigi dalam Kasus Judol yang Meresahkan

Polri baru-baru ini mengungkap keterlibatan oknum Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam pembukaan akses untuk judi online (judol). Pada saat yang sama, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengapresiasi tindakan Polri dalam menindak kasus tersebut.

Keterlibatan Oknum Komdigi

• Akses Judi Online: Sejumlah pegawai Komdigi diduga memanfaatkan wewenang mereka untuk tidak memblokir situs judi online, yang merupakan penyebab meluasnya praktik judi ilegal.

• Penangkapan: Sebanyak 11 tersangka dari kalangan tersebut ditangkap oleh Polda Metro Jaya, termasuk dari kantor di Galaxy, Kota Bekasi.

Dampak Negatif Judi Online

• Statistik Mengkhawatirkan: Berdasarkan laporan PPATK, sekitar 2,1 juta warga miskin diyakini kecanduan judi online, dengan total 156 juta transaksi senilai Rp 190 triliun sejak 2017.

• Dampak Ekonomi: Uang dalam jumlah besar seperti itu seharusnya beredar dalam masyarakat, namun malah mengalir ke negara tetangga, berpotensi merusak perekonomian nasional.

Apresiasi dan Tuntutan

• Penindakan Tegas: Anwar Abbas mendesak aparat, terutama Polda Metro Jaya, untuk bertindak tegas demi memberantas judi online.

• Efek Psikologis: Selain merusak perekonomian, kecanduan judi online juga berpotensi menyebabkan masalah psikologis pada pelakunya.

• Dukungan Penuh: Anwar meminta kepolisian agar menindaklanjuti kasus ini dengan keras guna menciptakan kehidupan yang aman, tentram, dan bahagia bagi masyarakat.

Instruksi dari Kapolri

Kapolri juga menegaskan komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah untuk memberantas perjudian online, termasuk melalui penelusuran aset-aset yang diperoleh dari kegiatan ilegal tersebut. Kapolri Prabowo menegaskan akan menindak tegas pelaku kejahatan tanpa ragu. Selain itu, penegakan hukum terhadap narkoba juga menjadi prioritas, dengan memetakan jalur masuknya serta mengatasi berbagai modus operasi.